Toyota Sienta yang digadang-gadang siap membuka segmen baru di kelas mobil MPV rupanya sudah mulai ”ngos-ngosan”. Buktinya, pasokan dari pabrik ke diler tiba-tiba turun drastis pada April 2017 dengan angka kemunduran sampai 85 persen.
Inilah yang tersajikan dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per April 2017. MPV boxy itu hanya dipasok (penjualan wholesales) 332 unit. Angka itu jauh dari penjualan bulan sebelumnya yang masih mencapai 2.238 unit (turun 85 persen).
Sangat kecil, mengingat, April lalu, ada pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) yang seharusnya mampu mendongkrak penjualan, meski tak bisa mewakili secara nasional.
Menengok ke belakang lagi, pasokan Januari-Februari buat Sienta sebenarnya masih lumayan tinggi, yakni berturut-turut mencapai 1.766 unit dan 1.452 unit. Tapi jika mengungkit target yang ditetapkan PT Toyota Astra Motor (TAM) untuk model ini (3.500 unit per bulan), tentu jauh dari harapan.
Sejak meluncur Juni 2016, Sienta hanya mencapai target bulanan pada Agustus dan September tahun lalu dengan penjualan menyentuh 4.000-an unit. Selebihnya, ngos-ngosan di angka 1.000-2.000an unit.
Indikasi Sienta di bawah ekspektasi awal adalah munculnya diskon-diskon puluhan juta untuk para pembeli yang memboyongnya secara kredit.
Di IIMS 2017 lalu misalnya, diskon bahkan bisa mencapai Rp 40 jutaan! Mungkin langkah ini memang harus dilakukan untuk kembali merangsang penjualan, meski pada akhirnya perolehan pada bulan IIMS diselenggarakan Sienta malah jeblok.
Akhir tahun lalu, dalam sebuah kesempatan, Fransiscus Soerjopranoto, Executive General ManagerMarketing TAM di Jakarta, mengakui bahwa harus ada edukasi untuk masyarakat tentang MPV pintu geser.
Karena itulah, target awal 3.500 unit per bulan pun dikoreksi untuk tahun ini menajdi 2.500 unit per bulan. Tapi nyatanya, target koreksian itu pun belum juga tercapai.
Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2017/05/28/123500915/pasokan.toyota.sienta.terjun.85.persen
Inilah yang tersajikan dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per April 2017. MPV boxy itu hanya dipasok (penjualan wholesales) 332 unit. Angka itu jauh dari penjualan bulan sebelumnya yang masih mencapai 2.238 unit (turun 85 persen).
Sangat kecil, mengingat, April lalu, ada pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) yang seharusnya mampu mendongkrak penjualan, meski tak bisa mewakili secara nasional.
Menengok ke belakang lagi, pasokan Januari-Februari buat Sienta sebenarnya masih lumayan tinggi, yakni berturut-turut mencapai 1.766 unit dan 1.452 unit. Tapi jika mengungkit target yang ditetapkan PT Toyota Astra Motor (TAM) untuk model ini (3.500 unit per bulan), tentu jauh dari harapan.
Sejak meluncur Juni 2016, Sienta hanya mencapai target bulanan pada Agustus dan September tahun lalu dengan penjualan menyentuh 4.000-an unit. Selebihnya, ngos-ngosan di angka 1.000-2.000an unit.
Indikasi Sienta di bawah ekspektasi awal adalah munculnya diskon-diskon puluhan juta untuk para pembeli yang memboyongnya secara kredit.
Di IIMS 2017 lalu misalnya, diskon bahkan bisa mencapai Rp 40 jutaan! Mungkin langkah ini memang harus dilakukan untuk kembali merangsang penjualan, meski pada akhirnya perolehan pada bulan IIMS diselenggarakan Sienta malah jeblok.
Akhir tahun lalu, dalam sebuah kesempatan, Fransiscus Soerjopranoto, Executive General ManagerMarketing TAM di Jakarta, mengakui bahwa harus ada edukasi untuk masyarakat tentang MPV pintu geser.
Karena itulah, target awal 3.500 unit per bulan pun dikoreksi untuk tahun ini menajdi 2.500 unit per bulan. Tapi nyatanya, target koreksian itu pun belum juga tercapai.
Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2017/05/28/123500915/pasokan.toyota.sienta.terjun.85.persen
.
.
0 Komentar untuk "Sienta MPV Pintu Geser Yang Kurang Laku di Indonesia "